Rindu Bulan

Senja menanti malam
Diam menunggu panggilan
Lalu, Kenapa petang ini murung
Karena bulan tidak bisa datang malam ini.

Kenapa ?
Ada halangankah ?

Kulihat kunang-kunang tertawa
Karena ia kan menguasai malam

Mungkin bulan bosan, karena sinarnya selalu dihiasi dengan kesenduan

Ah, Menyesal sekali kau tak datang, Bulan.
Padahal aku menyiapkan pesta kemenangan

Lalu siapa yang kan sinariku pada pestaku ?
Si kunang-kunang itu ?

Aku benci pada cahayanya.
Ku ingin kau yang temaniku.
Karena sinarmu lebih terang dari si kunang-kunang.

Kau tega,
Kau biarkan si kunang-kunang menguasaiku.

Aku rindu pada cahayamu, Bulan

Belum ada Komentar untuk "Rindu Bulan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel