Rindu Bulan
06 Februari 2010
Tambah Komentar
Senja menanti malam
Diam menunggu panggilan
Lalu, Kenapa petang ini murung
Karena bulan tidak bisa datang malam ini.
Kenapa ?
Ada halangankah ?
Kulihat kunang-kunang tertawa
Karena ia kan menguasai malam
Mungkin bulan bosan, karena sinarnya selalu dihiasi dengan kesenduan
Ah, Menyesal sekali kau tak datang, Bulan.
Padahal aku menyiapkan pesta kemenangan
Lalu siapa yang kan sinariku pada pestaku ?
Si kunang-kunang itu ?
Aku benci pada cahayanya.
Ku ingin kau yang temaniku.
Karena sinarmu lebih terang dari si kunang-kunang.
Kau tega,
Kau biarkan si kunang-kunang menguasaiku.
Aku rindu pada cahayamu, Bulan
Diam menunggu panggilan
Lalu, Kenapa petang ini murung
Karena bulan tidak bisa datang malam ini.
Kenapa ?
Ada halangankah ?
Kulihat kunang-kunang tertawa
Karena ia kan menguasai malam
Mungkin bulan bosan, karena sinarnya selalu dihiasi dengan kesenduan
Ah, Menyesal sekali kau tak datang, Bulan.
Padahal aku menyiapkan pesta kemenangan
Lalu siapa yang kan sinariku pada pestaku ?
Si kunang-kunang itu ?
Aku benci pada cahayanya.
Ku ingin kau yang temaniku.
Karena sinarmu lebih terang dari si kunang-kunang.
Kau tega,
Kau biarkan si kunang-kunang menguasaiku.
Aku rindu pada cahayamu, Bulan
Belum ada Komentar untuk "Rindu Bulan"
Posting Komentar